Tak kenal, maka kenalan dong..

Selasa, 29 Juni 2021

 

ARTIKEL REFLEKSI

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

(PGP-1-GARUT-NOVI SAFITRI-AKSI NYATA 3.3 )


A.  Peristiwa (Fact)

Latar Belakang

            Pada era globalisasi saat ini, kemampuan dan keterampilan dalam mengolah informasi dari membaca sangat diperlukan oleh peserta didik, hal ini berhubungan erat dengan kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan diri terutama dalam pengembangan budi pekerti. Kesalahan dalam mengolah dan menganalisis informasi oleh peserta didik akan berakibat fatal terhadap masa perkembangan dan masa depannya. Untuk itu kemampuan mengolah, menganalisis, dan merefleksi sebuah informasi adalah sangat penting terutama pada kemampuan berpikir kritis. Karena dengan pembiasaan budaya literasi akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan menambah wawasan pemikiran peserta didik sehingga memunculkan permasalahan yang harus dipecahkan, sehingga menuntut peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis.

 

            Kemampuan dan keterampilan peserta didik mengolah, menganalisis, dan mampu merefleksikan hasil literasi dapat tercapai apabila ada kegiatan pembiasaan yang mengarahkannya. Untuk mewujudkannya, maka peserta didik harus didukung dan difasilitasi dengan berbagai sistem atau program yang baik, salah satunya adalah literasi digital. Literasi Digital merupakan sebuah kecakapan untuk menggunakan media digital, alat komunikasi dan jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak dan cerdas.

 

            Untuk mengupayakan tersebut, saya mencoba melaksanakan Program Sapu Lidi (Siswa Pintar Literasi Digital). Kegiatan ini tentunya sejalan dengan Program yang telah diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada tanggal 20 Mei 2021 yaitu Program Literasi Digital Nasional dengan tema ‘Indonesia Makin Cakap Digital 2021’.

 

            Program SAPU LIDI (Siswa Pintar Literasi Digital) merupakan program yang dirancang di sekolah kami untuk meningkatkan pemahaman literasi digital kepada warga sekolah, khususnya para siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan guna menemukan, mengevaluasi, menggunakan, mengelola, dan membuat informasi secara bijak dan kreatif.

 

Yang dilakukan pada aksi nyata dan hasilnya

 

            Hal pertama yang saya lakukan yaitu berkomunikasi dengan kepala sekolah dan sosialisasi dengan semua warga sekolah khususnya rekan sejawat mengenai program literasi digital ini. Selanjutnya mensosialisasikan program ini kepada orang tua murid, serta meminta mereka untuk ikut memantau program ini.

 

Dalam kegiatan Literasi Digital ini guru mengintegrasikan penggunaan berbagai media dan sumber belajar digital dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya dalam penggunaan proyektor untuk menayangkan materi pembelajaran yang berbentuk audio visual. Selain itu siswa diajak untuk menggunakan sumber belajar yang ada di internet misalnya video pembelajaran di youtube dan materi pembelajaran di website Rumah Belajar Kemdikbud. Dalam portal Rumah Belajar Kemdikbud siswa juga dapat mengakses fitur Edugame untuk memainkan berbagai game edukasi yang dapat melatih kemampuan literasinya. Contoh lain dalam pemanfaatan aplikasi media digital yaitu siswa belajar membuat reklame/poster menggunakan aplikasi pada gadget.

 

Hasil dari aksi nyata ini yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam literasi digital, terutama dalam penggunaan gadget/media digital untuk menunjang kegiatan pembelajaran terutama saat ini pembelajaran dilaksanakan dengan jarak jauh.

 

 

B.    Perasaan (Feelings)

      

            Pada awalnya saya ragu-ragu ketika memutuskan untuk melaksanakan Literasi Digital ini, mengingat banyak tantangan dan hambatan yang akan dihadapi. Namun seiring berjalannya waktu dan atas ijin Allah, proses aksi nyata yang saya lakukan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif terutama bagi siswa meskipun masih dalam skala kecil. Perasaan yang muncul ketika melakukan aksi nyata ini adalah merasa sangat senang dan antusias, karena dapat memperkenalkan literasi digital kepada murid.  Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi murid walaupun dalam kondisi pandemi dan memberikan pembelajaran kepada murid untuk memanfaatkan gadget untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat.

 

 

C.    Pembelajaran (findings)

            Secara keseluruhan hasil dari yang kami dapat pada setiap tindakan aksi nyata yang kami lakukan menunjukkan perubahan yang cukup baik, khususnya pada tahap program yang berdampak pada murid dari segi peningkatan kompetensinya. Pembelajaran tentang program yang berdampak pada murid melalui Program Literasi Digital, menjadikan saya sadar bahwa siswa perlu dibimbing dalam penggunaan media digital/gadget agar ilmu dan wawasan mereka bertambah dan nantinya mereka mampu memilah sendiri informasi yang bermanfaat untuk dirinya kedepan. Untuk itu, peran orang tua dalam melakukan pendampingan dan pengawasan ketika anak-anaknya melalukan kegiatan literasi masih perlu dioptimalkan


D.   Penerapan ke depan (future)

            Rencana perbaikan yang akan saya lakukan di masa yang akan datang adalah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang telah dijalankan dan lebih mengoptimalkan peran orang tua dalam terlaksananya program ini, memotivasi murid agar konsisten melakukan kegiatan literasi. Selanjutnya  program ini harus dilaksanakan dengan telaten dan berkelanjutan (konsisten). Saya berharap program ini tidak hanya berjalan untuk keperluan pembelajaran di Sekolah namun dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.  

Translate