ARTIKEL
REFLEKSI
PENGELOLAAN
PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
(PGP-1-GARUT-NOVI SAFITRI-AKSI NYATA 3.3 )
A. Peristiwa (Fact)
Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini,
kemampuan dan keterampilan dalam mengolah informasi dari membaca sangat
diperlukan oleh peserta didik, hal ini berhubungan erat dengan kebutuhan
peserta didik dalam mengembangkan diri terutama dalam pengembangan budi
pekerti. Kesalahan dalam mengolah dan menganalisis informasi oleh peserta didik
akan berakibat fatal terhadap masa perkembangan dan masa depannya. Untuk itu
kemampuan mengolah, menganalisis, dan merefleksi sebuah informasi adalah sangat
penting terutama pada kemampuan berpikir kritis. Karena dengan pembiasaan
budaya literasi akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan menambah wawasan pemikiran
peserta didik sehingga memunculkan permasalahan yang harus dipecahkan, sehingga
menuntut peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis.
Kemampuan dan keterampilan peserta didik
mengolah, menganalisis, dan mampu merefleksikan hasil literasi dapat tercapai
apabila ada kegiatan pembiasaan yang mengarahkannya. Untuk
mewujudkannya, maka peserta didik harus didukung dan difasilitasi dengan
berbagai sistem atau program yang
baik, salah satunya adalah literasi digital. Literasi
Digital merupakan sebuah kecakapan untuk menggunakan media digital, alat
komunikasi dan jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat
informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak dan cerdas.
Untuk mengupayakan tersebut, saya
mencoba melaksanakan Program Sapu Lidi (Siswa Pintar Literasi Digital). Kegiatan
ini tentunya sejalan dengan Program yang telah diluncurkan oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada tanggal 20 Mei 2021 yaitu Program
Literasi Digital Nasional dengan tema ‘Indonesia Makin Cakap Digital 2021’.
Program
SAPU LIDI (Siswa Pintar Literasi Digital) merupakan program yang dirancang di
sekolah kami untuk meningkatkan pemahaman literasi digital kepada warga
sekolah, khususnya para siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan
alat-alat komunikasi atau jaringan guna menemukan, mengevaluasi, menggunakan,
mengelola, dan membuat informasi secara bijak dan kreatif.
Yang dilakukan pada aksi
nyata dan hasilnya
Hal
pertama yang saya lakukan yaitu berkomunikasi dengan kepala sekolah dan sosialisasi
dengan semua warga sekolah khususnya rekan sejawat mengenai program literasi
digital ini. Selanjutnya mensosialisasikan program ini kepada orang tua murid,
serta meminta mereka untuk ikut memantau program ini.
Dalam kegiatan Literasi Digital ini guru
mengintegrasikan penggunaan berbagai media dan sumber belajar digital dalam kegiatan
pembelajaran. Misalnya dalam penggunaan proyektor untuk menayangkan materi
pembelajaran yang berbentuk audio visual. Selain itu siswa diajak untuk
menggunakan sumber belajar yang ada di internet misalnya video pembelajaran di
youtube dan materi pembelajaran di website Rumah Belajar Kemdikbud. Dalam
portal Rumah Belajar Kemdikbud siswa juga dapat mengakses fitur Edugame
untuk memainkan berbagai game edukasi yang dapat melatih kemampuan literasinya.
Contoh lain dalam pemanfaatan aplikasi
media digital yaitu siswa belajar membuat
reklame/poster menggunakan aplikasi pada gadget.
Hasil dari aksi nyata ini yaitu
meningkatkan kemampuan siswa dalam literasi digital, terutama dalam penggunaan gadget/media
digital untuk menunjang kegiatan pembelajaran terutama saat ini pembelajaran
dilaksanakan dengan jarak jauh.
B. Perasaan
(Feelings)
Pada awalnya saya ragu-ragu ketika
memutuskan untuk melaksanakan Literasi Digital ini, mengingat banyak tantangan
dan hambatan yang akan dihadapi. Namun seiring berjalannya waktu dan atas ijin
Allah, proses aksi nyata yang saya lakukan dapat berjalan dengan baik dan
memberikan dampak positif terutama bagi siswa meskipun masih dalam skala kecil.
Perasaan yang muncul ketika melakukan aksi nyata ini adalah
merasa sangat senang dan antusias,
karena dapat memperkenalkan literasi digital kepada murid. Dengan program ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi murid walaupun dalam kondisi
pandemi dan memberikan pembelajaran
kepada murid untuk memanfaatkan gadget untuk hal-hal yang positif dan
bermanfaat.
C. Pembelajaran
(findings)
Secara
keseluruhan hasil dari yang kami dapat pada setiap tindakan aksi nyata yang
kami lakukan menunjukkan perubahan yang cukup baik, khususnya pada tahap
program yang berdampak pada murid dari segi peningkatan kompetensinya.
Pembelajaran tentang program yang berdampak pada murid melalui Program Literasi
Digital, menjadikan saya sadar bahwa siswa perlu dibimbing dalam penggunaan
media digital/gadget agar
ilmu dan wawasan mereka bertambah dan nantinya mereka mampu memilah sendiri informasi yang
bermanfaat untuk dirinya kedepan. Untuk itu, peran orang tua dalam melakukan pendampingan dan pengawasan
ketika anak-anaknya melalukan kegiatan literasi masih perlu dioptimalkan
D. Penerapan
ke depan (future)
Rencana
perbaikan yang akan saya lakukan di masa yang akan datang adalah melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap program yang telah dijalankan dan lebih mengoptimalkan
peran orang tua dalam terlaksananya program ini, memotivasi murid agar konsisten
melakukan kegiatan literasi. Selanjutnya program ini harus
dilaksanakan dengan telaten dan berkelanjutan (konsisten). Saya
berharap program ini tidak hanya berjalan untuk keperluan pembelajaran di Sekolah
namun dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar