Tak kenal, maka kenalan dong..

Rabu, 21 Oktober 2020

 

Perjalanan PembaTIK Level 4

Setelah saya menyelesaikan tugas level 3, beberapa minggu kemudian muncullah pengumuman kelulusan level 3. Alhamdulillah, sayapun dinyatakan lulus. Nah, dari Jawa Barat ini ada sekitar 200 an yang lulus level 3. Dari jumlah tersebut, diambil 30 besar yang nilainya tertinggi untuk mengikuti PembaTIK level 4.

Tak disangka, ternyata sayapun masuk ke dalam 30 besar tersebut. Saya benar-benar tidak percaya, padahal saya merasa kemampuan saya masih jauh dalam bidang TIK ini. Sayapun sampai berkali-kali membuka pengumuman tersebut. Siapa tahu saya salah lihat, atau mungkin ada nama yang sama dengan nama saya. Dan setelah dilihat beberapa kali, memang jelas nama tersebut adalah nama saya, Novi Safitri dengan unit kerja di SDN 3 Karangsari. Itu memang benar-benar saya.

 

Kalau masih gak percaya, cek aja disini

Akhirnya, sayapun mulai mempercayai kelulusan tersebut setelah dimasukkan ke dalam grup 30 besar Jawa Barat. Antara bahagia dan kaget, bisa masuk level 4 ini. Entahlah, dan setelah perkenalan bersama para Sahabat Rumah Belajar dari Jawa Barat itu, jujur saja saya merasa minder. Mereka benar-benar sangat kompeten, dilihat dari akun medsosnya yang begitu mencerminkan jati dirinya. Benar-benar mereka Calon Duta. Sementara saya, hanya remahan rengginang yang tidak tahu apa-apa.

Tapi, bersama Sahabat Rumah Belajar Jawa Barat ini, saya merasa mendapat keluarga baru. Apalagi di awal-awal, para Duta Rumah Belajar juga sudah mengarahkan untuk saling membantu satu sama lain. Karena esensi dari level 4 ini adalah berbagi. Sejak saat itu, kami jadi mengenal satu sama lain. Saling follow, like, dan komen di akun sosmed. Kami juga tidak merasa bersaing, karena menjadi Duta Rumah Belajar adalah sebuah bonus. Bagi saya, masuk ke level 4 saja sudah menjadi sebuah kebanggaan. Apalagi dipertemukan dengan teman-teman dari berbagai penjuru Jawa Barat.

Di PembaTIK level 4 ini, sebelum masuk ke pembelajaran ternyata kami diharuskan mengikuti kuliah umum selama beberapa hari. Jujur saja, saya kurang bersemangat mengikutinya. Entahlah, akhir-akhir ini saya merasa tubuh saya kurang fit. Mudah sekali kelelahan. Jika sudah pulang dari tugas piket sekolah, saya seperti ingin pingsan. Keadaan ini memang sudah berlangsung beberapa minggu. Sebelum diumumkan peserta yang masuk ke level 4. Saya sendiri belum sempat memeriksakan diri ke dokter, karena belum mendapatkan waktu yang tepat.

Karena kondisi itulah saya merasa kurang bersemangat mengikuti kuliah umum. Namun, sayapun tetap mengikutinya walau dengan keadaan tidak enak badan. Sampai di hari kedua kuliah umum, saya baru menyadari kalau saya ternyata telat mentruasi. Mungkinkah saya hamil? Disaat saya harus mengikuti PembaTIK level 4? Bahkan saya juga mengikuti seleksi Guru Penggerak, dan akan mengikuti wawancara pada saat itu. Saya juga sedang aktif-aktifnya jualan sepatu kulit. Jika memang benar saya hamil, apakah saya harus bahagia, atau sebaliknya? Tuhan, apakah ini waktu yang tepat untuk saya hamil? Bagitulah pikiran bodoh saya saat itu.

Akhirnya, di hari ketiga kuliah umum, saya melakukan testpack. Dan ternyata kecurigaan saya benar. Testpack tersebut menunjukkan dua garis merah. Ah, entahlah. Saya ingin sekali bisa berbahagia saat itu, namun entah mengapa tugas-tugas itu seakan membayangi saya.

Yaa Allah, ampuni hamba Mu ini.

Kehamilan ini memang tidak direncanakan, sehingga saya sedikit kaget pada saat itu. Memang tadinya saya dan suami berencana memiliki anak lagi tahun depan. Tapi ternyata, Allah lebih cepat memberi rizki kepada kami. Dan seiring berjalannya waktu saya juga mulai menerima kenyataan, dan mulai beradaptasi dengan kehamilan saya yang kedua ini. Yang kondisinya jauh berbeda dengan kehamilan anak saya yang pertama. Saya juga mulai menyukai sebutan bumil.

 Ehh, kok jadi ngomongin hamil yaa. PembaTIKnya mana?

Aduh, maafkan emak jadi keasyikan curhat ini.

OK, tentang PembaTIK level 4, saya akan tetap berusaha mengikuti kegiatan dan mengerjakan tugasnya, walaupun dalam kondisi hamil. Semoga saya bisa menghadapi segala tantangan di level 4 ini. Semangaat bumil.

Oh ya, saya juga tetap mengikuti kuliah umum sampai tuntas. Yuk, ikuti perjalanan saya di kuliah umum PembaTIK Level 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate